Pemanfaatan Pojok Baca Untuk Meningkatkan Literasi Membaca
Pojok Baca Sekolah

By AdminSekolah 16 Nov 2023, 13:38:13 WIB Slidik Pengetahuan
Pemanfaatan Pojok Baca Untuk Meningkatkan Literasi Membaca

Gambar : Pojok Baca


Oleh Indi Astuti, S.Pd. SD.

Salah satu cara agar siswa memiliki keterampilan menulis adalah membiasakan membaca. Membaca adalah jendela dunia. Berbagai informasi ilmu pengetahuan diperoleh dari membaca. Buku yang dibacapun sebaiknya sesuai dengan usia anak. Hal ini dikarenakan agar timbul ide atau gagasan merangkai kata-kata sesuai yang pernah dibaca. Berbagai tulisan yang telah dibaca secara sadar akan terekam di bawah alam sadarnya. Keterampilan menulispun sejalan dengan keterampilan membaca anak.

Kegiatan literasi saat ini yang sedang menjadi fokus dunia pendidikan salah satunya adalah membaca. Membaca  merupakan kegiatan sehari-hari yang  dilakukan di sekolah. Namun ada  yang menganggap sangat membosankan sehingga banyak yang tidak menyukainya, padahal  membaca banyak manfaatnya. Proses belajar yang baik dilakukan dengan membaca.

Peran dari pihak sekolah seperti kepala sekolah dan guru sangat diperlukan sebagai pembimbing siswa di pojok baca untuk lebih mengetahui dan memahami pentingnya membaca.

Pojok baca merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk menumbuhkan dan meningkatkan literasi baca siswa.  Keberadaan pojok baca diharapkan bisa menumbuhkan serta meningkatkan minat baca siswa.

Pojok baca adalah sebuah sudut kelas yang dilengkapi dengan koleksi buku yang ditata secara menarik untuk menumbuhkan minat baca siswa. Pojok baca berperan sebagai perpanjangan fungsi perpustakaan SD, yaitu mendekatkan buku kepada peserta didik. Pojok baca dikelola oleh guru dan siswa. Pengelolaan pojok baca sangat mempengaruhi keberhasilan keberadaan pojok baca dalam meningkatkan minat baca siswa. Oleh karena itu, diperlukan panduan untuk mengetahui pengelolaan pojok baca yang baik.

Tahapan dalam membuat dan mengelola pojok baca adalah sebagai berikut:1) Menyediakan sebagian area di kelas bagian pojok belakang untuk menyimpan koleksi buku. 2.) Merancang penempatan dengan memperhatikan pencahayaan, sirkulasi udara, keamanan dan kenyamanan sisw. .3) Merancang model penataan koleksi buku dan menyediakan tempat/rak koleksi yang cukup, kuat, dan aman. 4) Menyediakan jenis koleksi bahan pustaka yang akan ditempatkan di sudut baca kelas, sesuai.  5) Menyiapkan koleksi buku minimal sejumlah peserta didik di kelas tersebut. 6) Melengkapi koleksi buku di pojok baca kelas, oleh siswa. 7) Menata koleksi buku pada tempat/rak yang telah disediakan yang dilakukan oleh guru bersama siswa..8).Menyiapkan buku rekap baca masing-masing siswa, yang berisi hari/tanggal, judul buku, pengarang, dan halaman yang sudah dibaca. 

Koleksi pojok baca kelas sebaiknya selalu diperbarui untuk mempertahankan minat baca peserta didik minimal 1 bulan sekali. Tanggung jawab pengelolaan pojok baca kelas melibatkan guru kelas dan siswa.

Keberadaan pojok baca memiliki tujuan terkait dengan penumbuhan dan peningkatan budaya membaca peserta didik.  Dalam keterangannya, Kemendikbud menjelaskan bahwa pojok baca bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa beragam sumber bacaan untuk dimanfaatkan  sebagai media, sumber belajar, serta memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan kepada siswa. Pojok baca juga bertujuan untuk mendekatkan siswa kepada buku. Kadang, dalam  rentang kegiatan belajar-mengajar di kelas, ada jeda di mana guru dan siswa tidak bertemu. Misalnya saat pergantian jam pelajaran, guru absen (sakit, dll), atau rapat guru. Jeda waktu ini dapat digunakan siswa untuk membaca buku yang disukai.

Strategi pemanfaatan Pojok Baca adalah sebagai berikut: 1) Membaca buku 15 menit setiap pagi hari dengan pemantauan jurnal membaca kelas yang mencakup hari, tanggal, judul buku, pengarang, dan halaman yang sudah dibaca. Pelaksanaan dapat dilaksanakan dengan cara membaca mandiri maupun berpasangan dengan buku-buku yang tersedia. 2) Membuat jadwal piket secara bergilir untuk petugas di Pojok Baca. 3) Pengembangan karya siswa saat libur dengan membaca buku bergenre sastra sehingga dapat  menuliskan kembali cerita dari buku yang dibaca.  Bisa juga dengan menulis puisi, pantun, dan membuat komik.  4) Mengadakan mading kelas sebagai wadah kreatifitas pengembangan hasil karya siswa., 5) Memotivasi siswa agar berperan aktif pada kegiatan literasi baca tulis sekolah yang diadakan pada bulan Bahasa. 5) Memberi bintang setiap minggu bagi siswa yang rajin membaca dan paling banyak jumlah halaman yang dibaca. Sehingga siswa antusias untuk mendapat bintang membaca dan 6) Mengunggah hasil karya di medsos. Hal ini akan menjadi pendorong siswa agar lebih bersemangat untuk membaca yang dampaknya juga berupa tulisan yang bermanfaat. Mereka senang karena ide atau karyanya dinikmati oleh orang lain. *) Penulis adalah Kepala Sekolah SD Negeri Karangmangu, Baturraden, Banyumas.

 




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment